rubianto.id

Tampilkan postingan dengan label PCV. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PCV. Tampilkan semua postingan

5 November 2022

Media KIE Imunisasi PCV


Pneumonia atau radang paru masih menjadi salah satu penyakit yang rentan terjadi pada anak-anak. Anak yang terserang bakteri ini dan belum terlindungi imunisasi, risiko yang dapat dialami, antara lain pneumonia, sepsis, hingga meningitis. Bahkan, anak yang terinfeksi juga dapat mengalami kerusakan otak permanen bahkan kematian.

Bakteri ini dapat menyebar melalui kontak dari satu orang ke orang lainnya, maka vaksin lah yang bisa memutus penyebaran ini. PCV adalah nama vaksinnya. Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) terdiri dari PCV13, PCV15 dan PCV 20. Suntikan vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari infeksi pneumokokus yang serius dan fatal.

Untuk bayi, pemerintah memberikan 3 kali pada usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan. Berikut adalah media KIE yang bisa dipakai untuk menyebarluaskan manfaat imunisasi PCV bagi anak-anak kita, semoga bermanfaat...🙏🙏🙏

VIDEO

Master Tayang ILM PCV 6 detik

Master Tayang ILM PCV 15 detik

Master Tayang ILM PCV 30 detik

Master Tayang ILM PCV 60 detik

AUDIO

Master Radio Spot ILM PCV

Banner dll

514px X 300px.jpg

514px X 502px.jpg

1080px X 1080px.jpg

Desain Pop Up Banner PCV.jpg

PCV XBANNER 60x160.jpg

PCV BANNER 3x1.jpg

Cetak_XBANNER PCV 60x160cm.tif

Cetak_PCVBANNER 3x1m.tif

28 September 2022

Keamanan Pemberian Imunisasi Ganda


Sesuai dengan jadwal program imunisasi nasional terbaru, vaksin PCV akan diberikan bersamaan dengan vaksin lainnya yaitu vaksin DPT-HB-Hib, vaksin polio oral (bOPV), dan vaksin rotavirus oral, serta vaksin IPV (khusus Provinsi DI Yogyakarta) pada usia 2 dan 3 bulan, yang artinya akan dilakukan pemberiaan imunisasi ganda pada usia tersebut.

Tentu kita sebagai orang tua, khawatir apabila anak kita disuntik dg berbagai jenis vaksin dalam satu waktu, aman gak kalau diberikan. Ada beberapa ibu-ibu yang bilang saat sosialisasi "Pak, la wong yang satu atau dua vaksin aja kita ga tega disuntik,,apa lagi banyak,,,". Itu adalah salah satu kekhawatiran masyarakat kita di lapangan.

Kekhawatiran tersebut wajar saja terjadi, namun semua itu telah direkomendasikan oleh Ahli-ahli Imunisasi bahwa pemberian imunisasi ganda adalah aman. Pemberian lebih dari satu jenis imunisasi dalam satu kali kunjungan bermanfaat untuk mempercepat perlindungan kepada anak, meningkatkan efisiensi pelayanan dan orang tua tidak perlu datang ke fasilitas kesehatan berulangkali. Pemberian imunisasi ganda sudah terbukti aman, efektif dan tidak menimbulkan risiko Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

Adapun hal-hal yang perlu diperhatian saat pemberian imunisasi ganda adalah sebagai berikut :

  1. Jelaskan manfaat dan keamanan pemberian imunisasi ganda kepada orang tua/pengantar.
  2. Atur posisi bayi/anak senyaman mungkin.
  3. Pemberian imunisasi ganda dilakukan ditempat penyuntikan yang berbeda misalnya di paha kanan dan paha kiri. Atau juga bisa diberikan di satu tempat suntikan yang sama, dengan lokasi suntikan dipisahkan setidaknya berjarak 2,5 cm (1 inchi).
  4. Kurangi rasa nyeri dengan memberikan vaksin yang lebih tidak sakit dahulu (contohnya suntikan DPT-HB-Hib terlebih dahulu, baru PCV, atau suntikan IPV dahulu baru DPT-HB-Hib dan PCV).
Di Jawa Tengah, termasuk Purbalingga, akan melaksanakan imunisasi PCV awal Oktober ini, mudah-mudahan dengan informasi keamanan pemberian imunisasi ganda tidak ada kendala saat pelayanan dilapangan.

5 September 2022

Materi Kebijakan Pelaksanaan Introduksi Imunisasi PCV


Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada bayi dan balita, dimana 70% penyebabnya dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu 20% karena Haemophilues Influenza tipe b (dapat dicegah dengan vaksin Hib) dan 50% karena Streptococcus Pnemumoniae (dapat dicegah dengan vaksin PCV).

Imunisasi PCV sudah ditetapkan sebagai imunisasi rutin yang akan diimplementasikan di seluruh Indonesia. Vaksin PCV yang akan digunakan sudah memiliki izin edar BPOM.

Berikut beberapa poin penting yang dibahas pada materi dibawah ini adalah latar belakang diterapkannya imunisasi PCV di seluruh Indonesia, rencana-rencana penerapanya serta beberapa hal teknis terkait pelaksanaan imunisasi PCV.

Materi ini bisa digunakan sebagai bahan referensi pada saat sosialisasi, maupun sebagai pegangan ringkas untuk tenaga kesehatan yang konsentrasinya di bidang imunisasi. Untuk materi selengkapnya bisa didownload di link dibawah ini.

DOWNLOAD DISINI

4 September 2022

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV)


Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang sangat endemis di Indonesia dan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan balita. WHO merekomendasikan pemberian imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV) dalam program imunisasi nasional untuk menurunkan kesakitan dan kematian akibat pneumonia pada anak.

Pelaksanaan imunisasi PCV di Indonesia diawali dengan Program Demonstrasi Imunisasi PCV di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bangka Belitung pada tahun 2017-2019. Capaian imunisasi PCV pada pelaksanaan program demonstrasi selama tiga tahun terakhir cukup baik dengan rata-rata cakupan di atas 80%. Hal ini mengindikasikan bahwa imunisasi PCV dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. ITAGI selanjutnya merekomendasikan agar implementasi imunisasi PCV perlu diperluas sampai mencapai skala nasional.

Untuk itu, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.07/MENKES/6780/2021 sebagaimana diubah dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: HK.01.07/MENKES/779/2022 tentang Pemberian Imunisasi Pneumokokus Konyugasi (PCV), imunisasi PCV ditetapkan sebagi imunisasi rutin yang diberikan di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2022.

Petunjuk teknis ini menjadi acuan bagi petugas kesehatan di lapangan,  mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan monitoring dan evaluasi. Untuk selengkapnya bisa didownload pada link dibawah ini.

DOWNLOAD DISINI

Arsip Blog