rubianto.id

12 Maret 2016

Perlukah Anak Kita Ikut PIN?

PIN merupakan program imunisasi tambahan yang dilaksanakan untuk melengkapi program imunisasi rutin. Di Indonesia, program PIN diadakan terutama untuk pemberian vaksin polio. PIN pertama kali diadakan tahun 1995. Mengapa PIN diperlukan? Cakupan imunisasi polio di Indonesia di beberapa daerah masih rendah, antara lain di Kalimantan Timur, NTT, Papua, Papua Barat, dan Kalimantan Utara. Provinsi lain yang berhasil mencapai cakupan tinggi antara lain Aceh, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Maluku. PIN hadir untuk memperkecil kesenjangan ini, memastikan semua anak Indonesia terlindung dari polio.

Pertanyaan selanjutnya: “Mengapa polio?” Polio merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi virus Polio. Polio menyebabkan kelumpuhan permanen dan dapat menyebabkan kematian pada semua usia, terutama usia kurang dari 3 tahun. Virus ini menyebar melalui kontak dengan makanan/minuman atau tangan yang terkontaminasi dengan tinja atau percikan ludah dari orang yang terinfeksi polio. Sejatinya, Indonesia telah dinyatakan bebas polio oleh WHO pada tanggal 27 Maret 2014. Kasus terakhir polio di Indonesia dilaporkan pada tahun 2006. Sayangnya, saat ini masih terdapat 2 negara (Pakistan dan Afganistan) yang belum bebas polio. Bukan tidak mungkin Indonesia mendapat kasus polio impor. WHO mencanangkan dunia bebas polio pada tahun 2020.

Efektivitas vaksin polio bukan hal yang perlu diperdebatkan lagi. Pada tahun 1988, terdapat 125 negara yang endemis polio. Hari ini, tersisa 2 negara seiring dengan pelaksanaan program imunisasi polio yang kontinyu di seluruh dunia. MUI juga telah dengan jelas menyatakan bahwa imunisasi polio hukumnya halal. Di Indonesia, vaksin polio tetes/oral yang kita gunakan diproduksi oleh BUMN PT. Biofarma. Bahkan, dua pertiga kebutuhan vaksin polio di seluruh dunia dipasok oleh PT. Biofarma. Vaksin polio terbukti aman dan efektif.

PIN Polio 2016 ditujukan bagi semua anak Indonesia yang berusia 0-59 bulan, tanpa terkecuali. Gratis. Apapun status vaksinasinya. Berapa kalipun anak telah mendapat vaksinasi. PIN merupakan imunisasi “bonus”. Tak perlu khawatir anak akan mengalami “overdosis vaksin”. Vaksin bukan obat. Istilah “overdosis vaksin” tidak dikenal dan memang tidak ada.

Kembali kepada pertanyaan awal: “Perlukah anak kita ikut PIN?” Jawabannya: YA. Karena perang kita melawan polio belum usai.
Comments
0 Comments

0 comments:

Posting Komentar

Arsip Blog